MUSIK

small rss seocips Music MP3

Rabu, 01 Maret 2017

SERBA-SERBI 
KEGIATAN DESA GAPURANA

A. Kebudayaan Musyawarah

MUSYAWARAH PERANGKAT DESA BESERTA WARGA  DAN TAHLILAN




ika kita melihat di masa lalu, nenek moyang bangsa Indonesia memiliki warisan yang sangat berharga. Warisan tersebut adalah budaya musyawarah. Budaya Indonesia ini harus tetap dilaksanakan dan dikembangkan oleh masyarakat kita dewasa ini. Apalagi ditunjang dengan berkembangnya teknologi  informasi yang dapat menjadi salah satu sarana dalam mengembangkan musyawarah. Dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama, musyawarah tentu lebih cocok daripada tindakan lainnya. Dalam musyawarah, semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama, tidak dibedakan berdasarkan jabatan atau apapun. Setiap orang dalam musyawarah harus saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain untuk mencapai kesepakatan.
Didalam Sila ke-4 pancasila yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan” memiliki makna :
·         Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
·         Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
·         Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
·         Bermusyawarah sampai mencapai kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
Dari bunyi sila ke-4 tersebut sudah menjelaskan bahwa musyawarah adalah budaya yang harus dijaga kelestariannya di Indonesia. Pelaksanaan musyawarah memiliki tujuan untuk mendapatkan kesepakatan bersama sehingga semua hasil keputusan dapat diterima dan dijalankan dengan ikhlas lagi baik yang di iringi dengan rasa tanggung jawab di dalamnya. Musyawarah digunakan untuk mendapatkan solusi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, yakni mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial kemasyarakatan dan lain sebagainya. Di dalam pelaksanaan putusan, ada persamaan hak dan kewajiban dari semua peserta musyawarah. Sekalipun seorang peserta adalah juga pemimpin dari musyawarah tersebut, namun hak dan kewajiban dalam melaksanakan kesepakatan tidak berbeda dengan anggota dalam musyawarah tersebut. Selain itu, dalam musyawarah tidak ada perbedaan status sosial sehingga yang perlu diingat lagi adalah bahwa peran peserta harus aktif dimana hak dan kewajiban secara keseluruhan adalah sama. Cara penyampaian pendapat yang kurang tepat atau bahkan kurang baik dapat menimbulkan banyak asumsi yang bisa saja tidak sesuai dengan harapan penyampai pendapat.
Pelaksanaan musyawarah dapat terganggu jika terjadi komunikasi yang tidak sesuai dengan harapan semua peserata. Raihan kata sepakat pun akan sulit diperoleh sehingga pemecahan atas masalah yang dihadapi dan menjadi pokok bahasan menjadi semakin sulit. Dalam musyawarah sebaiknya menghindari adanya komunikasi yang tidak sesuai dengan harapan atau susah dipahami. Hal ini dapat memunculkan kebingungan peserta yang lain. Ada baiknya kita menggunakan cara berkomunikasi yang benar dan baik ketika menyampaikan pendapat di dalam sebuah forum musyawarah. Dengan penyampaian yang baik dan benar, maka pendapat kita dapat dipahami oleh para peserta rapat. Jika pemahaman sudah benar maka akan mudah bagi forum musyawarah untuk mengambil keputusan.
       B.     Tahlilan Sebagai Bagian dari Kebudayaan Islam
Tahlilan adalah ritual/upacara selamatan yang dilakukan sebagian umat Islam kebanyakan di Indonesia untuk memperingati dan mendoakan orang yang telah meninggal yang biasanya dilakukan pada hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya dilakukan pada hari ke-40, ke-100, kesatu tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Ada pula yang melakukan tahlilan pada hari ke-1000.
Kata "Tahlil" sendiri secara harfiah berarti berdzikir dengan mengucap kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah" (tiada yang patut disembah kecuali Allah). Oleh para da'i(yang dikenal wali songo) pada waktu itu, ritual yang lama diubah menjadi ritual yang bernafaskan Islam. Di Indonesia, tahlilan masih membudaya, sehingga istilah "Tahlilan" dikonotasikan memperingati dan mendo'akan orang yang sudah meninggal. tahlilan dilakukan bukan sekadar kumpul-kumpul karena kebiasaan zaman dulu. Generasi sekarang tidak lagi merasa perlu dan sempat untuk melakukan kegiatan sekadar kumpul-kumpul seperti itu. jika pun tahlilan masih diselenggarakan sampai sekarang, itu karena setiap anak pasti menginginkan orang tuanya yang meninggal masuk sorga. Sebagaimana diketahui oleh semua kaum muslim, bahwa anak saleh yang berdoa untuk orang tuanya adalah impian semua orang, oleh karena itu setiap orangtua menginginkan anaknya menjadi orang yang saleh dan mendoakan mereka. dari sinilah, keluarga mendoakan mayit, dan beberapa keluarga merasa lebih senang jika mendoakan orang tua mereka yang meninggal dilakukan oleh lebih banyak orang(berjama'ah). maka diundanglah orang-orang untuk itu, dan menyuguhkan(sodaqoh) sekadar suguhan kecil bukanlah hal yang aneh, apalagi tabu, apalagi haram. suguhan(sodaqoh) itu hanya berkaitan dengan menghargai tamu yang mereka undang sendiri.
Kegiatan ini bukan kegiatan yang diwajibkan, orang boleh melakukannya atau tidak. Tahlilan bukanlah kewajiban, tahlilan adalah pilihan bebas bagi setiap orang dan keluarga berkaitan dengan keinginan mendoakan orang tua mereka ataukah tidak. tahlilan juga bukanlah kegiatan yang harus dilakukan secara berkumpul-kumpul di rumah duka.
        C.   Musyawarah di Desa Gedangan
Gedangan adalah sebuah desa di kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang yang mayoritas masyarakat adalah orang muslim, akan tetapi bisa dikatakan hanya sebagai muslim biasa yang menganut agama nenek moyang, bukan sebuah desa santri yang mengedepankan asas-asas islami hanya saja budaya nenek moyang yang sangat melekat yang mencerminkan keislaman masih terasa sampai sekarang. Salah satu dari budaya tersebut adalah terdapatnya musyawarah dalam aspek pembahasan apapun yang akan di angkat dalam bermusyawarah selalu di dahului dengan tahlilan.
Budaya inilah yang menjadi pokok bahasan di dalam artikel ini, masyarakat Gapurana menganggap dengan adanya tahlilan apapun substansi masalah dalam pembahasan musyawarah akan mendapatkan hasil jalan pemecahan masalah yang baik dan memuaskan. Asumsi tahlilan yang sebelumnya adalah sebagai doa untuk mendoakan orang tua yang telah meninggal saja lambat laut menjadi sebuah ritual yang lebih luas pemaknaannya, mereka merasa dengan adanya tahlilan pelaksanaan musyawarah akan berjalan lancar dengan akibat yang ditimmbulkan yaitu terciptanya saling menghormati diantara sesama, mulai dari musyawarah pemerintahan di balai desa, organisasi Rt/Rw, Remas, sampai musyawarah mengenai nyinom nikahan-pun di dahului dengan tahlilan. Tahlilan di dalam musyawarah ini mereka anggap sebagai senjata ampuh untuk berdoa agar mendapat hasil yang maksimal sebelum memulai musyawarah, sedangkan tahlilan yang di anggap mendoakan orang tua yang telah meninggal adalah ketika tahlilan yang di laksanakan di temput rumah-rumah yang memiliki hajad mengirim doa kepada orang tua, biasanya dilakukan pada hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya dilakukan pada hari ke-40, ke-100, kesatu tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Ada pula yang melakukan tahlilan pada hari ke-1000.
Bisanya pemimpin tahlil dalam musyawarah adalah seorang yang di anggap alim atau biasa di sebut tokoh masyarakat, beliau membacakan bacaan-bacaan tahlil dengan hikmat dan para peserta musyawarah mengikuti bacaan-bacaan tahlil tersebut tanpa ada yang bercanda gurau atau-pun malah berbicara sendiri. Hal ini sangan memberikan sugesti yang sungguh-sungguh bagi para peserta musyawarah untuk serius dalam menanggapi maupun memberikan solusi masalah dalam bermusyawarah, maka tidak heran jika hasil musyawarah itu menghasilkan kepuasan tersendiri bagi setiap peserta munsyawarah. Selanjutnya setelah tahlilan barulah pemimpin musyawarah yang biasanya adalah seorang ketua organisasi menggantikan seorang tokoh masyarakat yang memimpin tahlil untuk memimpin musyawarah.
D.    Proses Terjadinya Kebudayaan yang di Dukung oleh Teori Missionari
Akulturasi antara budaya lokal dengan nilai-nilai islam yang terdapat dalam budaya musyawarah ala desa Gedangan menunjukkan terjadinya proses yang menggunakan teori missionary, dimana para tokoh ulama ikut berperan dalam proses terjadinya budaya, mereka memasukkan nilai-nilai islam di suatu kebudayaan lokal yang pasti suatu masyarakat akan melaksanakan kebudayaan tersebut. Para Ulama itu memiliki misi untuk memberikan sugesti dan pengaruhnya tentang pentingnya nilai-nilai islam terhadap suatu masyarakat dengan cara yang cukup sederhana akan tetapi memberikan nilai yang membekas didalam suatu masyarakat.
Dengan adanya teori missionary tersebut para ulama yang merasa takut akan semakin pudarnya budaya tahlilan yang di bawa oleh para leluhur membuat cara agar hal itu bisa di atasi, dengan memberikan arahan-arahan tentang banyaknya manfaat tahlilan didalam musyawarah, para ulama tersebut berhasil meyakinkan masyarakat tentang hal itu, hingga akhirnya missi yang di lakukan oleh para ulama mendapatkan respon yang positif. Cara ini adalah salah satu trik atau metode para ulama dalam  melakukan dakwahnya  di desa Gapurana.
http://baihaqiadib.blogspot.co.id/2015/09/kebudayaan-musyawarah.html
MUSYAWARAH  MASYARAKAT DESA (MMD)
MUSYAWARAH  MASYARAKAT  DESA (MMD)  DI  DESA GAPURANA
KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP   TAHUN 2017



Tahap Perencanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

1 Pengertian MMD
MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD (Wrihatnolo, 2007).

2 Tujuan MMD
Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
a. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan desa siaga dan poskesdes.
b. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes.

3. Peserta MMD
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama, dan lain-lain).

4. Tempat dan waktu pelaksanaan MMD
MMD dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa, MMD dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.

5. Cara pelaksanaan
a. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa dengan menguraikan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
b. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan suasana keakraban.
c. Penyajian hasil survei oleh kader selaku tim pelaksana MMD.
d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa / bidan di desa.
e. Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
f. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh kepala desa.
g. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa.
h. Penutup.
http://puskesmastamalanrea.blogspot.co.id/2012/08/musyawarah-masyarakat-desa-mmd.html
Semoga Bermanfaat!!!

Kamis, 23 Februari 2017

PROFIL DESA

MONOGRAFI DESA GAPURANA KECAMATAN TALANGO


Image result for peta desa gapurana talango

Desa Gapurana merupakan salah satu desa yang terdapat di kecamatan Talango kabupaten Sumenep.
Luas desa ini yaitu sebesar 894.489 Ha. Sebelah utara desa ini berbatasan dengan pantai, sebelah selatan berbatasan dengan desa Cabbiya dan Essang,sebalah timur berbatasan dengan Palasa dan sebelah barat berbatasan dengan desa Talango.

Jumlah penduduk di desa ini pada tahun 2015 sebesar 8.665 jiwa. Di desa Gapurana memiliki 14 dusun,yaitu :

a.    Dusun Pangloros
b.    Dusun Pangdagang
c.     Dusun Somor Alem I
d.    Dusun Somor Alem II
e.    Dusun Saro’an Laok
f.     Dusun Saro’an Daya
g.    Dusun Gapurana Daya
h.    Dusun Gapurana Laok
i.      Dusun Baringinan
j.      Dusun Jubluk Barat
k.    Dusun Jubluk Timur
l.      Dusun Taroman
m.  Dusun Palasa
n. Dusun Bunis

Mayoritas penduduk beragama islam dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan .
Sarana Peribadatan
a. Jumlah Masjid                                : 15       Buah
b.Jumlah Musholla/Langgar/Surau   :  25       Buah
c. Jumlah gereja                                 :  0
d.Jumlah Wihara                               :  0
e.Jumlah Klenteng                            :  0

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan :
  1.    Lulus Taman Kanak-kanak   :     105 orang
  2.      Lulus SD/Sederajat               :  3.556 orang
  3.      Lulus SLTP/Sederajat           :   875   orang
  4.      Lulus SLTA/Sederajat           :  658    orang
  5.      Lulus Akademi/D1 – D3       :  60     orang
  6.      Lulus S1                                :   150   orang
  7.      Lulus S2                                :       -
  8.      Lulus S3                                :       -
  9.      Tidak Lulus/Sekolah             :   3.159 orang 

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
1.         Pegawai Negeri Sipil               :    78 orang
2.         TNI                                          :        -
3.         Polri                                         :        -
4.         Swasta                                     :     324 orang
5.         Dokter                                     :        -
6.         Bidan                                       :       1 orang
7.         Perawat                                    :       5 orang
8.         Wiraswasta/Pedagang              :     420 orang
9.         Petani                                        :    1.545 orang
10.     Pertukangan                              :    326 orang
11.     Buruh Tani                                :     7 orang
12.     Pensiunan                                  :    30 orang
13.     Nelayan                                     :    750 orang
14.     Pemulung                                  :     15 orang
15.     Jasa                                           :      30 orang
16.     TKI                                           :      10 orang
17.     TKW                                         :     12 orang
18.     Peternak                                    :     555 orang
19.     Tidak Bekerja                           :     1.047 orang

Sarana Penerangan
Rumah Pakai Listrik PLN         :  2.100 KK
Rumah Pakai Diesel Umum      :    -
Rumah Pakai Diesel Pribadi      :    -
Rumah Pakai kayu bakar                  :      -

Kondisi Pertanian
Jenis Komoditas Tanaman Pangan
  • Padi                         :      -
  • Jagung                     :   5000 Ha
  • Kedelai                    :     -
  • Kacang Panjang      :     20 Ha
  • Kacang Tanah         :     100 Ha
  • Kacang Mete           :      -
  • Kacang Merah         :
  • Ubi Kayu                 :    1000 Ha
  • Ubi Jalar                  :     200 Ha
  • Cabe                        :      500 Ha
  • Cabe Rawit             :       -
  • Bawang Merah       :       -
  • Bawang Putih         :       -
  • Tomat                     :       -
  • Sawi                       :       -
  • Mentimun              :       -
  • Buncis                    :       -
  • Terong                    :      -

Jenis Komoditas Buah-Buahan
Jeruk                      :
Alpokat                  :
Mangga                  : 100 Ha
Belimbing              :
Sawo                      : 5 Ha
Pisang                    : 30 Ha
Semangka              : 20 Ha
Melon                    :
Pepaya                   :
Jeruk Nipis            :
Nangka                  : 15 Ha
Sirsak                    :
Kedongdong          : 5 Ha
Jambu Biji             :
Buah Naga            :
KONDISI PETERNAKAN
Jenis Komoditas Peternakan

Sapi                              :   750 orang
Kambing                      :    225 orang
Ayam Potong               :    5 orang
Ayam Petelur                     :     2 orang


 

Rabu, 22 Februari 2017

PEMBUATAN MIE JAGUNG

Program Mahasiswa KKN 


Pelatihan Mie Jagung


Jagung adalah sumber karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.Karena di dalam jagung terkandung berbagai macam zat yang dibutukan oleh tubuh. 

Beberapa macam zat yang terkandung di dalam jagung , antara lain :

Kandungan nutrisi dalam 100gram jagung: 

Di desa Gapurana jagung menjadi komiditi pertanian, oleh karena itulah jagung di jadikan sebagai mie. Dengan begitu masyarakat di desa Gapurana tidak hanya mengkomsumsi jagung dalam bentuk biasa (misal : jagung bakar,beras jagung,dll),namun mereka juga dapat membuat jagung sebagai mie,sehingga mereka tidak perlu membelinya.

Melalui pelatihan mie jagung yang diadakan di desa Gapurana oleh mahasiswa KKN STKIP PGRI Sumenep diharapkan masyarakat dapat membuat mie jagung sendiri,sehingga masyarakat desa ini mendapatkan nilai ekonomis dari pelatihan ini yaitu mereka tidak perlu lagi membeli mie instan dan dengan membuat mie dari jagung ,mie yang mereka buat lebih sehat karena di dalamnya tidak mengandung zat pengawet seperti mie kemasan yang di jual di toko-toko.

Berikut bahan -bahan yang harus disediakan untuk membuat mie jagung , antara lain :
Bahan :
  • 250 gram tepung jagung
  • 750 gram tepung terigu
  • 2 butir telur ayam
  • 3 siung bawang putih
  • Lada secukupnya
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt soda kue
  • air secukupnya
alat- alat yang diperlukan :
  • Oven
  • Kompor
  • Atlas
  • Cetakan mie
  • ulekan 
cara membuat :
  • masukkan garam,lada,dan bawang putih kemudian di ulek hingga halus.
  • Kemudian masukkan telur ke dalam bahan yang telah di ulek tadi,kocok telur hingga menyatu dengan bahan .
  • Lalu masukkan tepung terigu dan tepung jagung dengan perbandingan 1 : 3.
  • Setelah bahan-bahan tercampur semua dan telah berbentuk adonan ,kemudian adonan tersebut kita giling dengan mengguanakan atlas dan setelah adonan tersebut sudah menjadi mie kemudian kita cetak ke cetakan mie.
  • Kemudian adonan mie tersebut kita kukus selama 10 menit.
  • Lalu setalah dikukus adonan tersebut di oven hingga adonan mengeras.
  • kemudian setelah adonan mengeras kita diamkan hingga adonan dingin dan dapat kita kreasikan menjadi berbagai macam masakan.


Di bawah ini adalah dokumentasi praktik pembuatan mie jagung.

http://desagapuranaworld.blogspot.co.id/

http://desagapuranaworld.blogspot.co.id/

http://desagapuranaworld.blogspot.co.id/

http://desagapuranaworld.blogspot.co.id/

http://desagapuranaworld.blogspot.co.id/

http://desagapuranaworld.blogspot.co.id/
 http://manfaatnyasehat.blogspot.co.id/2014/01/kandungan-dan-manfaat-jagung-untuk.html

Selamat mencoba!!!!


KEGIATAN KKN di DESA GAPURANA


"PEMBUATAN SABUN MANDI DENGAN MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA"

Sabun mandi adalah salah satu perlengkapan yang wajib ada saat kita akan mandi.Banyak merek sabun mandi yang di jual di pasaran dengan berbagai warna dan keharuman yang berbeda-beda. Harga sabun saat ini pun bervariasi mulai dari yang paling murah hingga yang paling mahal.
Kegunaan sabun mandi sendiri,antara lain :
  1. Dapat memutihkan kulit 
  2. Membantu menjaga kelembaban kulit 
  3. Dapat memberi sensasi segar dan wangi pada tubuh 
  4. Mengandung aroma terapi untuk membuat kita nyaman dan merasa segar selepas beraktifitas.
Bahan -bahan membuat sabun mandi , antara lain :
  • soda api
  • pewarna makanan
  • pewangi
  • cetakan sabun
  • blender
  • air 
di bawah ini merupakan dokumentasi dari pembuatan sabun mandi dari minyak kelapa yang diadakan oleh mahasiswa KKN STKIP PGRI Sumenep  di desa Gapurana,kecamatan Talango
https://desagapuranaworld.blogspot.com


Demikian tips dan informasi seputar cara membuat sabun mandi dengan bahan bahan sederhana yang mudah diperoleh dipasaran, semoga tips ini bermanfaat dan selamat mencoba.